Sejarah Singkat Dot (.) Com



Internet Oldies
Awal Internet
Domain .COM adalah salah satu dari enam Top Level Domains (TLDs). Pengelompokan atau reorganisasi penamaan Internet berdasarkan kategori diawali pada Oktober 1994 merujuk RFC 920sebagai salah satu bagian dari birokrasi pendaftaran nama di Internet. Tugas dan tanggung jawab administrasi Internet (pada awalnya lebih dikenal dengan nama ARPANET) dalam hal administrasi perekaman, pengelompokan nama dan alamat pada saat itu hanya diemban oleh satu lembaga, yaitu melalui The Network Information Center at Stanford Research Institute (SRI NIC). Dengan lahirnya TLDs maka dengan sendirinya akan meringankan beban SRI NIC sebagi satu-satunya lembaga yang bertanggung jawab penuh dalam memastikan bahwa setiap perangkat komputer yang terhubung dalam jaringan Internet harus memiliki nama yang unik (tanpa duplikat). Pengelompokan nama jaringan menjadi enam kategori akan lebih memudahkan dalam hal administrasi karena dapat didelegasikan kebeberapa lembaga lainnya, di mana setiap lembaga memiliki tugas, dan tanggung jawab porsi masing-masing.
Berikut adalah penjelasan dalam RFC 920:
Domain adalah suatu entitas yang bersifat administratif. Tujuan dan harapan dalam penggunaan domain adalah untuk mempermudah pengelolaan dalam pembagian nama (pengelompokan) yang dibutuhkan oleh administrasi pusat dan dapat diturunkan pada administrasi di bawahnya (sub-administration). Domain tidak memiliki batasan baik secara geografis, topologi, maupun teknologi. Perangkat (host) yang terhubung ke jaringan Internet juga tidak harus memliki hardware, software maupun menggunakan protokol yang sama. Domain dirancang untuk memberi batasan-batasan yang jelas dan memastikan adanya tanggung jawab yang jelas dalam hal adminstrasi.
Apa yang dimaksud dengan sistem domain adalah suatu wadah global untuk penamaan (global namespace) yang memiliki beberapa Top Level Domain dan struktur berupa pohon (tree). Top Level Domain dibagi menjadi sub level domain kedua. Sub level domain kedua juga dapat dibagi menjadi sub level domain ketiga, dan seterusnya.
Administrasi suatu domain meliputi tanggung jawab seperti: pendaftaran nama domain yang dikelola dan memberi akses pada nama domain serta informasi lainnya yang relevan (contoh: alamat) ke user baik yang berada di dalam maupun di luar domain tersebut.
Untuk setiap  domain yang berbeda dibuatlah suatu lembaga adminstrasi yang berbeda pula. Setiap lembaga memiliki kebijakan yang berbeda dalam hal menentukan siapa yang dapat melakukan registrasi suatu nama, besar biayanya, dan bagaimana penggunaan nama domain tersebut. Keseluruhan proses ini kemudian akan ditransfer ke Internet Corporation for Assigned Names and Numbers (ICANN), suatu sektor privat, korporasi non-profit yang didirikan pada tahun 1998 dan bertanggung jawab penuh dalam pengelolaan sistem penamaan domain.
Sistem ini secara otomatis menerjemahkan nama komputer dan jaringan menjadi alamat Internet Protocol (IP) atau lebih akrab dengan sebutan “dotted decimal” seperti 74.125.19.106 yang ibaratnya seperti nomor telpon. Sistem ini didefinisikan dalam RFC 882 pada tahun 1993, tetapi  belum dapat diimplementasikan sampai komunitas Internet dapat menetapkan bagaimana cara terbaik dalam mengatur organisasi penamaan dan siapa yang berhak.
Pengorganisasian nama domain menjadi kelompok-kelompok master domain yang spesifik dan berbeda ditetapkan berdasarkan keyakinan bahwa organisasi yang berbeda memiliki kebutuhan yang berbeda pula, tergantung dari porsi nama domain yang dikelolanya. Keyakinan ini ternyata benar sebagaimana dalam proses registrasi suatu nama domain dengan kepanjangan .edu sangat berbeda dari seperti .com.org.gov, atau .mil. Dilihat dari master list keanggotaan Internet pada masa itu: separuh dari TLDs adalah milik entitas pemerintah, sebagian milik universitas, dua milik organisasi non-profit dan .com; satu-satunya milik entitas komersial yang diijinkan di Internet karena memiliki kontrak riset dengan pemerintah.
Dot-com, kependekan dari “company” dan “commercial” hampir dinamakan .cor, singkatan untuk“corporate”, tetapi pilihan tersebut diabaikan karena organisasi non-profit juga bisa berbentuk suatu korporasi (demikian pula dengan .biz, juga ditolak karena suatu organisasi juga dapat berbentuk suatu bisnis). Jake Feinler dari  SRI NIC adalah orang yang dianggap oleh komunitas Internet sebagai pencetus .com, tetapi dalam administrasi Internet segala sesuatunya masih tetap harus disetujui terlebih dahulu oleh almarhum Jon Postel, orang yang secara tidak resmi bertanggung jawab dalam memastikan segala komponen Internet konsisten satu dengan lainnya. Meskipun .com sangat menonjol dibandingkan TLD lainnya, sebenarnya hanyalah produk sampingan pada masa itu. Penggunaan Internet masih sangat dibatasi oleh Acceptable Use Policy (AUP) yang dikeluarkan oleh departemen pertahanan Amerika Serikat yang membatasi penggunaan Internet utuk aktivitas komersial dan hanya ditujukan untuk kepentingan riset. Pada saat itu masih belum ada Internet Service Provider (ISP) dengan tujuan komersial, bahkan untuk institusi riset juga tidak mudah untuk mendapatkan ijin akses Internet. Pada masa itu, CSNET adalah satu-satunya jaringan universitas yang menghubungkan fakultas komputer ke ARPANET dan merupakan cara paling mudah untuk mendapatkan akses dan itu juga masih belum mengakomodasi kebutuhan komersial; sedangNSFNET adalah generasi berikutnya dan itu masih harus menunggu 2 tahun sebelum diluncurkan pada tahun 1986.
Registrasi .com pertama adalah symbolics.com, yang dilakukan pada 15 Maret 1985. Awalnya, Symbolics Inc. adalah vendor sistem artificial intelligence (AI), bagian dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) yang telah lama terbengkalai dan tidak terkelola. Nama domain smybolics.com kemudian dibeli oleh xf.com dan kini adalah blog pribadi milik Aron Meystedt. Symbolics pada masa itu bukanlah perusahaan yang dapat disamakan dengan dot-com sekarang. Produk yang ditawarkan tidak berorientasi pada perangkat networking, dan juga tidak melakukan kegiatan transaksi bisnis melalui Internet (ketentuan dalam AUP melarang kegiatan semacam itu). Keberadaannya lebih karena dekat dengan MIT dan semua pelanggannya berhubungan dengan kalangan akademisi. Applikasi paling populer di Internet yang merupakan produk unggulan dari dari Symbolics pada masa itu adalah e-mail dan juga karena adanya koneksi Internet maka memudahkan penanganan perawatan sistem maupun dukungan layanan terhadap pelanggan. Registrasi dot-com lainnya pada awal Internet adalah BBN yang merupakan perusahaan engineering milik ARPANET, demikian juga Carnegie Melon University dan beberapa universitas lainnya yang dilakukan pada akhir April 1985. Tabel  di bawah adalah listing nama-nama domain dot-com tertua yang pernah didaftarkan.
RankDateDomain NameRankDateDomain Name
115-Mar-1985Symbolics.com5011-Dec-86CCUR.com
224-Apr-1985BBN.com5011-Dec-86CI.com
324-May-85Think.com5011-Dec-86Convergent.com
411-Jul-85MCC.com5011-Dec-86DG.com
530-Sep-85DEC.com5011-Dec-86Peregrine.com
67-Nov-85Northrop.com5011-Dec-86Quad.com
79-Jan-86Xerox.com5011-Dec-86SQ.com
817-Jan-86SRI.com5011-Dec-86Tandy.com
93-Mar-86HP.com5011-Dec-86TTI.com
105-Mar-86Bellcore.com5011-Dec-86Unisys.com
Showing 1 to 10 of 50 entries

Brad Templeton, chairman dari Electronic Frontier Foundation, membangun Clarinet Communications Corporation (ClariNet) di tahun 1989, dan mungkin merupakan perusahaan yang melakukan bisnis Internet pertama. Bagaimana sebuah perusahaan mengajukan klaim dia adalah dot-com pertama sangatlah tergantung dari definisi dot-com itu sendiri. ClariNet juga merupakan sebuah perusahaan tertua dan terbesar dalam distribusi koran elektronik. Distribusinya dilakukan melalui Usenet, semacam sistem buletin board yang terhubung ke Internet dan pada saat yang sama juga berdiri sendiri seperti halnya CSNET. Sampai dibangunnya Commercial Internet Exchange pertama ditahun 1991 dan dilanjutkan dengan privatisasi NSFNET, status ClariNet pada masa itu secara legal berada di area abu-abu, karena juga melakukan  kegiatan transaksi bisnis melalui Internet yang melanggar ketentuan dalam AUP. ClariNet pada masa itu dapat melakukan hal tersebut dikarenakan tidak ada seorangpun atau lembaga yang diberi wewenang dalam menegakkan AUP, dan pengguna Internet memiliki attitude dengan apa yang disebut “live-and-let-live”.
Dot-com hanya merupakan alamat domain untuk keperluan bisnis, tetapi kapabiltas untuk melakukan bisnis itu sendiri hanya dimungkinkan dengan privatisasi backbone Internet yang diselesaikan pada tahun 1998. Privatisasi jaringan backbone juga mencakup perubahan bentuk (reshaping) dari National Science Foundation Network (NSFNET) menjadi dengan apa yang dikenal sebagai Internet sekarang.
Proses privatisasi mengubah isi konten dalam NSFNET serta kontrol infrastruktur yang dipergunakan, yang dulunya bakcbone harus menyewa dari pemerintah kini dilepas ke pasar dimana pasar bisa membangun dan memberikan layanan backbone sendiri. Pada awalnya backbone komersial hanya tersedia dari empat Network Access Point milik perusahaan telekomunikasi; dan kini telah tumbuh menjadi lebih dari 300 carrier Internet Exchange Point yang tersebar di seluruh dunia.
Institusi akademis seperti universitas juga harus membeli layanan Internet setelah adanya proses privatisasi, sama seperti organisasi komersial lainnya. Internet backbone yang telah diprivatisasi tidak diregulasi, sehingga komersial dan investasi dapat berkembang dalam skala besar, serta konsumen dapat berinovasi dan menerima kehadiran World Wide Web (WWW).
Referensi:


CATEGORIES

SHARETHIS

...................................................................................................

 
Return to top of page Copyright © 2013 | PEDOGITY Converted into Blogger Template by hudant